Assalamualaikum
kawan
Moga tetap dalam Iradat Baiknya yah, Aamiin Ya Rahmaan
Moga tetap dalam Iradat Baiknya yah, Aamiin Ya Rahmaan
Wah Mo nulis ihwal ini agak berat berat seneng
gimanaaaa gituh :-). Berawal dari linangan seorang sobat belum lama ini #ekstrem,
yang rasanya saya punya pengalaman serupa tapi agak-agak sama... jadi ya sudahlah saya torehkan dimari.
Sebenarnya pula bahasan ini tuh mainstream abis
karena pasti dah buaaanyyaaak yang mbahas, tapi melihat kemirisan dan mendengar
masih banyaknya korban berjatuhan dalam rentetan peristiwa PHP, saya sebagai mantan korban dan pelaku (mungkin...) merasa terpanggil untuk memberikan sebongkah
cahaya pemahaman #halah yang muga2 aja nih tetap pada jalan-jalan cinta yang
benar sesuai pasal-pasal cinta yang berlaku.
For your Information (kalo pake fyi takut nyamain
someone you don’t know wkwkwk...) bahasan ini tadinya mo saya kemas semi formal
dan saya buat jadi layang-layang, ups maksudnya saya mo submit di Kompasiana. Tapi
berhubung bahasan kaya’ gini gak mungkin bagi saya gak ada bahasan gokilnya... ya sudahlah
cukup di publish dalam blog lokal aja #blogsendiri :-) #maluah bahasan lope2an
gini apalagi minim inpo di-publish disana. Itu sebabnya kenapa saya tetep nge-blog
walau sudah jadi Kompasianer (jjiiiaaah apa korelasinya coba?), karena dalam
Kompasiana ada kontrol bahasa yang saya jaga guna citra (cie cie...)
Tadinya mo pake pict someone juga but I'm afraid... ya
intinya saya ngalah ajah lah ya agar tidak mencederai (suit suiiitt...) yang
bisa dicederai atau menyinggung yang mungkin bisa kesinggung “siapapun”.. ya
udah deh sebagai wanita yang terus jungkat – jungkit dalam kebaikan (sombong
tenan nih cewek) akhirnya saya ngubek-ngubek pict dari gugel en Alhamdulillah
dapet walau dari mancanegara.
Seorang kawan (wanita) memasang status di sebuah
medsos lokal ibukota yang muatannya keluhan atas sikap seorang laki-laki yang
ia klaim sebagai PHP... awalnya ngejar dia dengan minta no. lalu dll... tapi
setelah itu kok kaya’ krupuk masuk angin, melempem pemirsah dan akhirnya nyaris
tak terdengar.... #kuciwa
Aku bisa pahami mereka yang memproklamirkan diri
sebagai jiwa pesakitan korban PHP. Pun sejurus kemudian saya "merasa"
pernah masuk dalam shaf para korban itu, merasakan sakitnya cita-citata meski
tak pernah pula terbesit saya cita-citakan yang demikian, tapi... saat saya resapi lagi kok kurang greget yah, dan disitu saya sadari mungkin saya-nya saja
yang responsif alias #GR hehehe... mending saya ngaku GR aja deh biar feminim
:-P. Kalo sebagai pelaku? ...mmm.. kaya'nya.... "enggak pernah"
deh...? #enggakpernahmerasa maksudnya :D. Lagian adakah tampang daku sebagai
jiwa yang tega mem-PHP-kan pria-pria diluar sana? (tidak ada pelaku PHP yang
mau mengakui kalau dia sudah melakukan tindak pidana PHP). Eh kalo saling
meng-PHP-kan pernah gak Lin? Hahaha ditanya gitu saya jadi seneng jawabnya...”belum
lama ini” lah terus sekarang? Mo tau aja apa pake bangeds?... saya mah orangnya
detil dan kadang jelas kadang TiJel, tapi soal hati maka untuk perkara yang
baik saya maksa agar saat ini memutuskan yang baik, karena bila ia jodoh kita
Allah tetap ijinkan ia kembali karena bisa jadi dia nantinya “proper” untuk
kita dan kita untuknya. Loh masih ngarep dong Lin? Kok gak konsisten? Aduh... bukan
itu poinnya... Maksudnya Allah punya bejibun cara mempersatukan bahkan yang
awalnya tidak suka atau benci, tapi garapan kita bukan disitu melainkan fokuslah
pada kebaikan yang kita kudu upayakan sedangkan bab hasilnya hanya Yang Maha
Mengeksekusi yang Mampu” maaf kalo seolah-olah lagi baca Lina Golden Ways yah,
gak ada maksud :-D
Well well well, bagi seorang lajang yang dalam masa
married oriented tentu hepi bila ada yang memperhatikan, utamanya lagi nih yang
melempar ragam sikap perhatian itu check list atau bahasa pegunungannya
"kedemenan" kita. Hati full tank dengan bunga-bunga walau hanya
ditanya makan apa, feeling happy meski isi dompet cukup menyesakkan dada,
feeling guilty kalo kita gak cepet-cepet jawab tanyanya, feeling angry saat
tahu bbm kita cukup di read doang padahal dianya lagi rehat sebentar ajah, en feeling
free walau sibuk dengan dateline menumpuk tapi tetep punya ruang waktu saat
pujaan hati nge-pohin kita, mulai tanya menu makannya, sedang apa, jadwal
keberangkatan dan ketibaan kita dari dan ke rumah or kantor, dan tanya jawab
umum yang kurang penting lainnya tapi tendensius atensinya. Akhirnya
percakapan itu tak sekedar kesasar rasa, tapi lebih dari aku dan kamu,
abang dan neng, mas dan ade'.... disitulah karya Tuhan yang bernama manusia
dijatuhi cinta yang mampu meliarkan rasa bahkan membungkam logika, ending-nya
sepakat dalam koalisi RIR, Rasaku Itu Rasamu :-P (masih mainstream...)
Sayangnya varian rasa dalam kemasan lagi
cinta-cintanya itu mampu memarahi logika saat ada kejanggalan rasa.. seharusnya
tahu dan paham bahwa Cinta, perasaan yang anti mainstream itu tak selamanya mulus,
putih, bersih kondisinya #kosmetik, tak selalu biutipul. Kenapa? Cinta hakiki
hanya Yang Maha Empunya Cinta yang bisa, jadi selain dari Ar Rahmaan ya siap2
juga ada sakit yang gak hanya disini, hoping for the best but preparing for the
worst bahasa anak Jak-Barnya gitu :-P.
Bagi saya soal PHP, memberi harapan, intinya membuat
seseorang itu hilang ingatan karena lope-lopean adalah karena ada sikap yang
salah dalam menyikapi fenomena alamiah itu... boleh gak sekarang kita ganti
jangan fokus di dianya, tapi di-kita-nya? Kenapa lin? Ya bisa jadi kan emang
kita yang salah menangkap rasa. Tapi Lin dia itu emang beneran bla bla bla ...
yap anggaplah dia salah tapi berilah porsi pada diri bahwa kita-pun ada andil
juga, paling gak kita sudah andil salah dalam memilih dan mempercayai orang :-P.
Dan anggaplah dia bilang cinta plus gak hanya ngasih
sayang tapi sampe ngasih sekotak berlian, nge-lempar Range Rover, ngebangun
Candi, Apartemen, mesenin gaun made in Alexander Macqueen, nelponin yang punya
Hermes, en order Louboutin (ini mah blink blink juga mata saiyah hehehe) tapi please
being logic gals. Siapa sih yang mau sakit hati? Gak ada kok, yaelah Lin gak pernah
ngerasain meleleh ya?. Plis... soal leleh-lelehan saya tuh dah malang melintang
dalam per-melting-an say! Tapi kan juga kudu mesti harus wajib Smart, isn’t it?
Pernah denger lagunya Gareth Gates? Yang “Anyone of Us”...
.... the situation got out of hand, I hope you
understand
It can happen to anyone us, anyone you think of
Anyone can fail, anyone can hurt someone they love
Hearts will break, cause I made a stupid mistake....
Duh duh duh panjang bingits tapi kok gak ada
penutupannya? Yap basically bila Cinta-nya benar seharusnya tak ada sudut2 menyakiti,
makanya bila ada alarm “eh kok dia ini kok dia begitu yah?” sudah seharusnya
kita aware dan being logic! Tapi Lin kan udah sayang...
Ya memang nyenggol soal hati itu sulit, bisa melumut
dan membekas #halah, aku pun pernah rasa. Tapi coba deh pikirkan gak hanya pake
rasa tapi logika juga dibawa. Cinta gak sekedar ucap manis semata loh, tapi ada
konsekuensi logisnya seperti Respect, Ketersalingan, Komunikasi, Tanggung
Jawab, dll. Implementasinya? bisa dari unit terkecil misalnya saling
mengabarkan sampai level berani berkomitmen menyegerakan menikah. Loh buru2
dong? Bukan buru-buru tapi menyegerakan yang baik, soal caranya tiap orang
beda-beda, tapi jangan mengambil sikap gantung karena minyak aja jenuh kalo
digantung apalagi perasaan :-P #komikline.
Rasa itu gak bohong. Kita selalu diberi alarm kok “eh
ini oke gak yah?”. Bila ia saying I love You tapi tindakannya tidak demikian dan
kita masih memberi kesempatan (kesempatan dibohongi lagi maksudnya) lalu akhirnya
dia walk away ya jangan menuduh dia PHP atau semua laki-laki sama aja dong,
karena saat sirine minus nguing2 kitanya welkam-welkam ajah. Bila kita membiasakan
go ahead pada alarm minus maka alarm plus lama2 gak ada fungsinya, itu sebabnya
Pembegal punya hati melukai karena sudah biasa salah!
Nah bisa ditangkap dong kalau dalam taraf sudah serius
aja kita temukan hal-hal yang minus dari pasangan lazimnya kita aware apalagi
yang baru sebatas janji2, WA-an, BBM-an, YM-an, SMS-an, dan yang gak ada ujung
pangkalnya itu?. Minus yang dimaksud disini bukan kekurangan pasangan loh ya,
tapi ke-tidak-baik-kan atau tidak adanya penghormatan.
Gak enak yah bacanya? Ya silahkan buat daftar plus en
minusnya sendiri bila ditemukan kejanggalan. Bila yakin secara logika (mohon
bahasan ini dilihat dari sisi logis-nya juga ya kawan karena kalo maen perasaan
doang terbacanya kejam) harus kita tebas, legowo-lah kita yang salah. Tapi dia
tetap PHP lin? Mmm... Apapun namanya dan masuk PHP stadium berapa cukupkan
disitu saja, tugas kita melanjutkan yang baik. Sekali lagi bila kita berupaya
baik dan dia pun baik Allah tetap menjadikan dia milik kita, mungkin tidak saat
ini. Bila tidak? Allah tentu punya takaran yang Pas soal baiknya yang akan
bersanding dengan kita. As simple as that #simplengomongnya hehehe..
Have a nice all days ya Pren
Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh 😘
Picture Source : inspirably.com by Nora Patricia Goodman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar